Sabtu, Mei 29, 2010

Kisah Islam di Berlin

A Berlin mosque: A Berlin court has ruled that praying at school could cause conflict.

Last year a Berlin court ruled that the 16-year-old Muslim could pray in a private room at his school. Now a higher Berlin court has overturned that judgement, saying the prayers could disturb school peace.

A Muslim high school student will no longer be allowed to pray on school property, following a ruling by the higher administrative court of Berlin. The judgement is the latest step on a legal odyssey that began when the 16-year-old was asked to stop praying in the school hallways in 2007. He was the first student in Germany to demand the right to conduct his prayers at school.

In making the judgment the court was overturning an earlier verdict by a lower court, which had allowed the pupil to perform his midday prayers in a private room at his school in Berlin's working-class district of Wedding.


On Thursday, the higher court ruled that one pupil's rights could not be put before the good of the group as a whole. It argued that in a school with students of various religious beliefs, neutrality was required to ensure a proper learning environment.

The conflict began when, in November 2007, the school's headmistress forbade the student from praying in the hallways during intervals between classes. The student objected, saying he had to pray at school because prayer times were pre-prescribed by his religious beliefs. According to the Koran, a Muslim who lives a strictly religious life should pray five times per day: Morning, midday, afternoon, evening and night.
Following an urgent judgment by a lower court issued in March 2008, the school temporarily allowed the student to pray in a private room during school hours, although it would be outside of classes.

Earlier Court Decision Allowed Student to Pray

Then at the end of September 2009, Berlin's administrative court made the arrangement permanent, giving the student permission to pray at school once a day, when not in class. The court ruled that granting a private room was necessary to guarantee the student's right to freedom of religion.

However the Berlin city government's education authority appealed against that judgment, citing the principal of state neutrality when it came to issues of religion. It also argued that, considering the many different religious denominations that students belonged to, the school peace would be disturbed.


On Thursday the higher administrative court upheld those objections. The court ruled that a restriction of religious freedom at school was justified in this case in order to protect other constitutional freedoms: These could include the right to religious freedom of other students, the rights of parents and the need for peace in schools.

"This is a good day for Berlin schools," the school headmistress Brigitte Burchhardt told German news agency, DPA.

This, however, is not the end of the dispute. Thursday's ruling is now likely to be appealed at a higher court, Germany's Federal Administrative Court.

cis -- with wires


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>...

Fikrah:-
1) In some other place, pray is prohibited. In our place, we don't even want to pray!
2) In some other place, pray is like jihad of life and death. In our place, pray is so pleasant and sometimes, we forgot the time to perform pray.

Khamis, Mei 27, 2010

Anak kecil dan kasih sayang Allah.

Pada setiap Jumaat, selepas selesai menunaikan solat Jumaat, seorang Imam dan anaknya yang berumur 7 tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota itu dan menyebarkan risalah bertajuk "Jalan-jalan Syurga" dan beberapa karya Islamik yang lain.

Pada satu Jumaat yang indah, pada ketika Imam dan anaknya itu hendak keluar seperti biasa meghulurkan risalah-risalah Islam itu, hari itu menjadi amat dingin dan hujan mulai turun.

Anak kecil itu mula membetulkan jubahnya yang masih kering dan panas dan seraya berkata "Ayah! Saya dah bersedia"

Ayahnya terkejut dan berkata "Bersedia untuk apa?". "Ayah bukankah ini masanya kita akan keluar menyampaikan risalah Allah"

"Anakku! Bukankah sejuk keadaan di luar tu dan hujan juga agak lebat"

"Ayah bukankah masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun ketika hujan turun"

Ayahnya menambah "Ayah tidak bersedia hendak keluar dalam keadaan cuaca sebegini"

Dengan merintih anaknya merayu "Benarkan saya pergi ayah?"

Ayahnya berasa agak ragu-ragu namun menyerahkan risalah-risalah itu kepada anaknya "Pergilah nak dan berhati-hatilah. Allah bersama-sama kamu!"

"Terima kasih Ayah" Dengan wajah bersinar-sinar anaknya itu pergi meredah hujan dan susuk tubuh kecil itu hilang dalam kelebatan hujan itu.

Anak kecil itu pun menyerahkan risalah-risalah tersebut kepada sesiapa pun yang dijumpainya. Begitu juga dia akan mengetuk setiap rumah dan memberikan risalah itu kepada penghuninya.

Setelah dua jam, hanya tinggal satu saja risalah "Jalan-jalan Syurga" ada pada tangannya. Dia berasakan tanggungjawabnya tidak akan selesai jika masih ada risalah di tangannya. Dia berpusing-pusing ke sana dan ke mari mencari siapa yang akan diserahkan risalah terakhirnya itu namun gagal.

Akhirnya dia ternampak satu rumah yang agak terperosok di jalan itu dan mula mengatur langkah menghampiri rumah itu. Apabila sampai sahaja anak itu di rumah itu, lantas ditekannya loceng rumah itu sekali. Ditunggunya sebentar dan ditekan sekali lagi namun tiada jawapan. Diketuk pula pintu itu namun sekali lagi tiada jawapan. Ada sesuatu yang memegangnya daripada pergi, mungkin rumah inilah harapannya agar risalah ini diserahkan. Dia mengambil keputusan menekan loceng sekali lagi. Akhirnya pintu rumah itu dibuka.

Berdiri di depan pintu adalah seorang perempuan dalam lingkungan 50an. Mukanya suram dan sedih. "Nak, apa yang makcik boleh bantu?"

Wajahnya bersinar-sinar seolah-olah malaikat yang turun dari langit. "Makcik, maaf saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat sayangkan makcik dan sentiasa memelihara makcik. Saya datang ini hanya hendak menyerahkan risalah akhir ini dan makcik adalah orang yang paling bertuah". Dia senyum dan tunduk hormat sebelum melangkah pergi.

"Terima kasih nak dan Tuhan akan melindungi kamu" dalam nada yang lembut

Minggu berikutnya sebelum waktu solat Jumaat bermula, seperti biasa Imam memberikan ceramahnya. Sebelum selesai dia bertanya, "Ada sesiapa nak menyatakan sesuatu?"

Tiba-tiba sekujur tubuh bangun dengan perlahan dan berdiri. Dia adalah perempuan separuh umur itu. "Saya rasa tiada sesiapa dalam perhimpunan ini yang kenal saya. Saya tak pernah hadir ke majlis ini walaupun sekali. Untuk pengetahuan anda, sebelum Jumaat minggu lepas saya bukan seorang Muslim. Suami saya meninggal beberapa tahun lepas dan meninggalkan saya keseorangan dalam dunia ini" Air mata mulai bergenang di kelopak matanya.

"Pada Jumaat minggu lepas saya mengambil keputusan untuk membunuh diri. Jadi saya ambil kerusi dan tali. Saya letakkan kerusi di atas tangga menghadap anak tangga menuruni. Saya ikat hujung tali di galang atas dan hujung satu lagi diketatkan di leher. Apabila tiba saat saya untuk terjun, tiba-tiba loceng rumah saya berbunyi. Saya tunggu sebentar, pada anggapan saya, siapa pun yang menekan itu akan pergi jika tidak dijawab. Kemudian ia berbunyi lagi. Kemudian saya mendengar ketukan dan loceng ditekan sekali lagi".

"Saya bertanya sekali lagi. Belum pernah pun ada orang yang tekan loceng ini setelah sekian lama. Lantas saya melonggarkan tali di leher dan terus pergi ke pintu"

"Seumur hidup saya belum pernah saya melihat anak yang comel itu. Senyumannya benar-benar ikhlas dan suaranya seperti malaikat". "Makcik, maaf saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat sayangkan makcik dan sentiasa memelihara makcik" itulah kata-kata yang paling indah yang saya dengar".

"Saya melihatnya pergi kembali menyusuri hujan. Saya kemudian menutup pintu dan terus baca risalah itu setiap muka surat . Akhirnya kerusi dan tali yang hampir-hampir menyentap nyawa saya diletakkan semula ditempat asal mereka. Aku tak perlukan itu lagi".

"Lihatlah, sekarang saya sudah menjadi seorang yang bahagia, yang menjadi hamba kepada Tuhan yang satu ALLAH. Di belakang risalah terdapat alamat ini dan itulah sebabnya saya di sini hari ini. Jika tidak disebabkan malaikat kecil yang datang pada hari itu tentunya roh saya ini akan berada selama-lamanya di dalam neraka"

Tiada satu pun anak mata di masjid itu yang masih kering. Ramai pula yang berteriak dan bertakbir ALLAHUAKBAR!

Imam lantas turun lantas terus memeluk anaknya yang berada di kaki mimbar dan menangis sesungguh-sungguh hatinya.

Jumaat ini dikira Jumaat yang paling indah dalam hidupnya. Tiada anugerah yang amat besar dari apa yang dia ada pada hari ini. Iaitu anugerah yang sekarang berada di dalam pelukannya. Seorang anak yang seumpama malaikat.

Biarkanlah air mata itu menitis.

Air mata itu anugerah ALLAH kepada makhlukNya yang penyayang

62.7% remaja Indonesi pernah ML

SURVEI
62,7 Persen Remaja Indonesia Pernah ML
Laporan wartawan KOMPAS Imam Prihadiyoko
Minggu, 9 Mei 2010 | 19:00 WIB
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring merasa prihatin dengan semakin maraknya peredaran pornografi di kalangan remaja dan anak-anak. Bahkan, Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi. Pula didapatkan, sebanyak 62,7 persen remaja pernah melakukan hubungan badan atau dalam istilah remaja ML (making love).
"Survei KPA yang dilakukan terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia juga menemukan 93 persen remaja pernah berciuman, dan 62,7 persen pernah berhubungan badan, dan 21 persen remaja telah melakukan oborsi," ujar Tifatul dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (9/5/2010).
"Ini sangat memprihatinkan, saya minta semua pihak ikut mendukung upaya pembatasan distribusi konten negatif, baik melalui internet, maupun dunia perfilman. Semuanya harus terlibat menjaga generasi muda kita," ujar Tifatul.
Menkominfo juga menyatakan, pertarungan antar nilai-nilai budaya, pengaruh asing, setiap hari terus berlangsung, sehingga bangsa ini harus menjaga kekokohan nilai-nilai karakter bangsa. Jika tidak, maka Indonesia akan kehilangan identitas sebagai bangsa besar.
"Penyebaran konten negatif tersebut banyak disalurkan melalui sarana IT, terutama konten asing yang dijual kepada kita, bahkan konten tersebut banyak yang merusak nilai-nilai budaya bangsa," ujarnya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Fikrah:-
1) Survei yang sangat membimbangkan. Ini di Indonesia. Bagaimana pula sekiranya kajian dilakukan di Malaysia? Walaupun data dalam survei ini menggunakan sampel yang tersangat kecil berbanding populasi keseluruhan rakyat Indonesia, ia serba sedikit, memberi gambaran tentang keadaan permasalahan sosial generasi muda di sana.
2) Faktanya, daripada survei itu:-
  • 97% pernah menonton Porno
  • 93% pernah berciuman
  • 62.7% pernah mengadakan hubungan seksual (making love, ML)
  • 21% PERNAH MELAKUKAN PENGGUGURAN (ABORTION)

10 Perkataan Lazim Kaum Hawa

10 PERKATAAN LAZIM KAUM HAWA 

FINE 

Ini la yang perempuan suka gunakan untuk hentikan pergaduhan, lebih-lebih lagi bila dia rasa dia yang betul dan anda kena diam. Jangan sekali kali gunakan perkataan ini untuk memberi gambaran rupanya, terutama sekali apabila dia sedang mencuba pakaian di kedai - hanya akan membawa anda berdua bergaduh.
 

LIMA MINIT 
Ini sebenarnya setengah jam. Ianya sama jugak dengan lima minit yang perlawanan bola sepak akan berakhir sebelum anda membawa sampah ke luar, jadi ini adalah pertukaran yang seimbang. 

TAKDE APA-APA 
Ini bermakna "something" dan anda perlu berjaga-jaga! Perkataan ini melambangkan perasaan perempuan yang inginkan anda berputar-putar kat dalam macam mesin basuh. Selalunya, ini akan memulakan pergaduhan yang akan bertahan selama 'LIMA MINIT' dan diakhiri dengan 'FINE'. 

PERGILAH
(dengan kening terangkat) Ini adalah satu cabaran yang akan membuat si perempuan menjadi marah dengan 'TAKDE APA-APA' dan diakhiri dengan 'FINE'. PERGILAH (dengan kening biasa) Ini bermakna 'mengalah' atau 'buat je la apa yang awak nak sebab saya tak kisah'. Anda hanya akan mendapat situasi ini dan dalam beberapa minit diikuti dengan 'TAKDE APA-APA', 'FINE' dan dia akan bercakap kembali dengan anda dalam masa 'LIMA MINIT' apabila dia dah sejuk. 

MENGELUH YANG KUAT 
Ini sebenarnya bukanlah perkataan, tetapi kenyataan yang sering disalah anggap oleh kaum lelaki. 'MENGELUH YANG KUAT' bermakna dia merasakan anda adalah seorang yang bodoh ketika itu dan dia sendiri terfikir kenapalah dia menghabiskan masa berdiri di situ dan bergaduh mengenai 'TAKDE APA-APA'. 

MENGELUH YANG PERLAHAN Lagi sekali, ini bukanlah perkataan. 'MENGELUH YANG PERLAHAN' membawa maksud yang dia berasa puas. Adalah lebih elok jika anda duduk diam, jangan buat sebarang tindakan... dan dia akan kekal puas. 

OKAY LAH 
Ini adalah kenyataan yang paling merbahaya seorang perempuan boleh buat kepada lelaki. 'OKAY LAH' bermakna dia ingin berfikir panjang sebelum dia membalas terhadap perbuatan anda yang telah menyakitkan hatinya. 'OKAY LAH' selalunya digunakan dengan 'FINE' bersama 'Kening Yang Terangkat'.

BUAT LAH Satu ketika di masa depan dalam masa terdekat, anda akan dilanda masalah yang besar. 

TOLONGLAH 
Ini bukan kenyataan, sebaliknya adalah pelawaan. Seorang perempuan memberi anda peluang untuk mengeluarkan sebarang alasan atau sebab di atas apa yang telah anda lakukan. Anda mempunyai peluang yang adil dengan kejujuran, jadi berhati-hati dan anda tidak akan mendapat 'OKAY LAH'. 

TERIMA KASIH
 
Seorang perempuan mengucapkan terima kasih. Jangan pengsan. Terima dan ucapkan sama-sama.
 

TERIMA KASIH BANYAK-BANYAK
 
Ini banyak berbeza dari 'TERIMA KASIH'. Seorang perempuan akan menggunakan ini apabila dia dah terlampau marah pada anda. Ini menunjukkan yang anda telah menyinggung perasaannya dan akan diikuti dengan 'MENGELUH YANG KUAT'. Berhati-hati untuk tidak bertanya apa yang salah selepas 'MENGELUH YANG KUAT' kerana ini hanya akan membuat dia berkata 'TAKDE APA-APA'.

sumber: hawa 



Fikrah:-
1) Indahnya makhluk wanita ni... 

Khamis, Mei 20, 2010

PROMOSI : Program YOUNG ABIM CAMP 2010





YOUNG ABIM CAMP 2010 : Are you Lost 2 ?

-Projek Dana Rumah Perlindungan & Pemulihan Wanita Islam Darul Wardah, ABIM Selangor
 
Tarikh : 7-9 Jun 2010, Isnin - Rabu
Lokasi : Kem Sri Raudhah, Gombak
Peserta : 10-13 tahun
Bayaran : RM150 (Pakej adik-beradik RM135)
Aktiviti menarik : Jihad Race, Muslim Idol, Tour de Rimba, Walk of Taqwa, Young Warrior & Soul Therapy
 
Terhad : 80orang
 
Hubungi : Hidayah 019-3636394, Harith 012-392 0132, Pejabat/fax 03-5511 8994
 



kisah anjing bersemangat

Ada dua ekor anjing, tersesat di sebuah pulau.. Anjing A dan Anjing B. Maka, kedua-dua ekor anjing berazam utk menyeberangi laut tu utk sampai ke darat. 


Anjing A pun berlatih bersungguh-sungguh, meningkatkan stamina, berlatih berenang dan menguatkan otot2nya. Sedangkan anjing B rileks jer.. Berehat dan bersenang2, saja melihat anjing A berlatih. 


Bila tiba hari utk menyeberang, mereka pun berenang merentas laut cina selatan. 


Walaubagaimanapun, anjing B sampai dulu ke tanah besar sedangkan anjing A tertinggal jauh dan hampir saja kelemasan. 


Anjing A hairan, dengan nada kecewa bertanya, Macamana anjing B boleh sampai dulu sedangkan dia tak berlatih langsung? 


Anjing B jawab dgn selamba.. , "yer lah, aku kan Anjing Laut"... 


.
.
.
.
.


Hahahah! :-)




Fikrah:-
1) Kenali diri untuk tahu potensi diri
2) Kerja dengan bijak dan kerja dengan kuat
3) Jangan jalan jauh-jauh sampai sesat;
4) Sesat kehujung pulau, balik berenang ke pulau besar.

Isnin, Mei 17, 2010

truth is the best policy

A successful business man was growing old and knew it was time to choose a successor to take over the business.

Instead of choosing one of his directors or his children, he decided to do something different.

He called all the young executives in his company together.

"It is time for me to step down and choose the next CEO," he said.

''I have decided to choose one of you."

The young executives were shocked, but the boss continued.

''I am going to give each one of you a seed today - a very special seed.. I want you to plant the seed, water it, and come back here one year from today with what you have grown from the seed I have given you. I will then judge the plants that you bring, and the one I choose will be the next CEO."

One man, named Jim, was there that day and he, like the others, received a seed.

He went home and excitedly, told his wife the story. She helped him get a pot, soil and compost and he planted the seed.

Every day, he would water it and watch to see if it had grown. After about three weeks, some of the other executives began to talk about their seeds and the plants that were beginning to grow. Jim kept checking his seed, but nothing ever grew.

Three weeks, four weeks, five weeks went by, still nothing. By now, others were talking about their plants, but Jim didn't have a plant and he felt like a failure..

Six months went by - still nothing in Jim's pot. He just knew he had killed his seed.

Everyone else had trees and tall plants, but he had nothing. Jim didn't say anything to his colleagues, however. He just kept watering and fertilizing the soil - he so wanted the seed to grow.

A year finally went by and all the young executives of the company brought their plants to the CEO for inspection. Jim told his wife that he wasn't going to take an empty pot. But she asked him to be honest about what happened.

Jim felt sick at his stomach. It was going to be the most embarrassing moment of his life, but he knew his wife was right.

He took his empty pot to the board room. When Jim arrived, he was amazed at the variety of plants grown by the other executives. They were beautiful - in all shapes and sizes.

Jim put his empty pot on the floor and many of his colleagues laughed. A few felt sorry for him!

When the CEO arrived, he surveyed the room and greeted his young executives.

Jim just tried to hide in the back.

"My, what great plants, trees, and flowers you have grown," said the CEO.

"Today one of you will be appointed the next CEO!"

All of a sudden, the CEO spotted Jim at the back of the room with his Empty pot, he ordered the financial director to bring him to the front.

Jim was terrified. He thought, "The CEO knows I'm a failure! Maybe he will have me fired!"

When Jim got to the front, the CEO asked him what had happened to his seed.

Jim told him the story.

The CEO asked everyone to sit down except Jim. He looked at Jim, and then announced to the young executives, "Here is your next Chief Executive! His name is Jim!"

Jim couldn't believe it. Jim couldn't even grow his seed. How could he be the new CEO the others said?

Then the CEO said, "One year ago today, I gave everyone in this room a seed.

I told you to take the seed, plant it, water it, and bring it back to me today. But I gave you all boiled seeds; they were dead - it was not possible for them to grow.

All of you, except Jim, have brought me trees and plants and flowers.

"When you found that the seed would not grow, you substituted another seed for the one I gave you. Jim was the only one with the courage and honesty to bring me a pot with my seed in it. Therefore, he is the one who will be the new Chief Executive!"


Fikrah:
If we plant honesty, we will reap trust.
If we plant goodness, we will reap friends.
If we plant humility, we will reap greatness.
If we plant perseverance, we will reap contentment.
If we plant consideration, we will reap perspective.
If we plant hard work, we will reap success.
If we plant forgiveness, we will reap reconciliation.


So, we have to be careful of what we plant now; it will determine what we will reap later.

"TRUTH ALWAYS WINS"

Jumaat, Mei 14, 2010

Kes Aminulrasyid dan PDRM


ABIM Selangor merakamkan takziah kepada ahli keluarga Allahyarham Amiulrasyid. Pada 3 Mei 2010, Sekretariat, Mantan Ketua Helwa beserta sukarelawan ABIM Selangor sempat turun padang ke rumah Allahyarham untuk mendengar kenyataan secara langsung dari sahabat Allahyarham yang sama-sama terlibat dalam kejadian itu.

Hasil daripada pemerhatian di atas kes ini, ABIM berpendirian berpendirian bahawa ada beberapa perkara penting yang perlu ditegaskan dalam memastikan isu ini benar-benar ditangani dengan telus selain kedaulatan undang-undang dapat dijunjung sepenuhnya.

ABIM menggesa lapan tindakan diambil seperti berikut:

1· Menyokong permintaan keluarga mangsa agar kerajaan menubuhkan Suruhanjaya Diraja untuk menjamin ketelusan,
membela kehormatan maruah Allahyarham serta keluarganya, di samping mengembalikan keyakinan rakyat terhadap PDRM yang menjunjung moto perkhidmatan, “Mesra, Cepat dan Betul”.

2· Menggesa semua pihak agar
menghentikan segala kenyataan berbentuk tuduhan, sindiran serta spekulasi yang boleh mengeruhkan suasana serta menjatuhkan maruah Allahyarham selain mengguris hati serta perasaan keluarga arwah terutama ibunya.

3· Menggesa kerajaan
melantik wakil dari NGO untuk menganggotai suruhanjaya itu bagi memantau siasatan polis dalam kes ini bertujuan menjamin keadilan dan ketelusan sewajarnya bagi mengelakkan isu siasatan ini dipolitikkan.

4· Lebih ramai saksi yang menyaksikan kejadian itu tampil
memberikan kerjasama tanpa sebarang ancaman atau ugutan daripada mana-mana pihak demi mencapai proses keadilan.

5· Abim juga menyeru agar lebih banyak NGO yang berpengaruh dan badan hak kemanusiaan menggerakkan
kesedaran pendidikan hak asasi untuk rakyat Malaysia sebagaimana yang diperuntukkan dalam Perlembagaan Persekutuan.

6· Menggesa
kerajaan agar lebih tegas dalam usaha memperkasa ketelusan dan kepimpinan PDRM untuk membaikpulih imej wibawa dan nama baik PDRM di mata masyarakat.

7· Abim juga
mahu ibu bapa lebih bertanggungjawab dan secara serius memantau aktiviti anak masing-masing bagi mengelakkan sebarang kejadian lain yang tidak diingini. · Abim juga faham dengan beban dipikul PDRM untuk menjaga keselamatan negara. Justeru, PDRM perlu mempertingkatkan tahap profesionalisme dalam menjalankan tugas untuk mengelakkan sebarang kejadian tidak diingini daripada berulang.



8. Abim juga faham dengan beban dipikul PDRM untuk menjaga keselamatan negara. Justeru, PDRM perlu mempertingkatkan tahap profesionalisme dalam menjalankan tugas untuk mengelakkan sebarang kejadian tidak diingini daripada berulang. 

........................
* Berita ini telah disunting dari hasil tulisan Puan Fadhlina Siddiq, Naib Presiden Hal Ehwal Wanita ABIM (Helwa) dan lanjutan maklumat boleh ke link berikut :

ABIM Selangor BANTAH Judi Piala Dunia 2010


KENYATAAN AKHBAR ABIM NEGERI SELANGOR

ABIM SELANGOR MEMBANTAH SEKERAS-KERASNYA PEMBERIAN LESEN JUDI BOLA SEPAK PIALA DUNIA 2010


Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) membantah sekeras-kerasnya serta merasa amat kesal dengan keputusan kerajaan yang secara rasminya telah memberikan lesen pertaruhan sempena Piala Dunia 2010 kepada Kumpulan BERJAYA. ABIM menilai keputusan ini tidak wajar kerana majoriti masyarakat Islam dan bukan Islam di negara ini menolak judi kerana banyak membawa kesan buruk dan penyakit sosial yang teruk.

ABIM menegaskan bahawa keputusan tersebut langsung tidak mempunyai sebarang justifikasi yang munasabah serta hanya bersifat untuk meraih keuntungan material jangka pendek yang boleh memberikan kesan yang negatif ke atas masyarakat dan negara. ABIM dengan ini menyeru kepada semua umat Islam untuk sama-sama membantah keputusan tersebut demi menjaga kesejahteraan setiap lapisan masyarakat di negara ini. Pihak ABIM juga akan menggerakkan bantahan ini di seluruh negara bagi memastikan keputusan ini tidak dilaksanakan demi kesejahteraan semua pihak. Tiada ada agama di dalam dunia ini yang membenarkan serta menghalalkan perjudian kerana impak negatif sosialnya yang secara langsung akan menyebabkan kemusnahan moral individu, institusi keluarga dan masyarakat serta mencemar imej Malaysia yang menjadikan Islam sebagai agama rasmi persekutuan. ABIM dengan ini menggesa dan bertegas agar Kerajaan Malaysia menarik semula keputusan pemberian lesen pertaruhan ini demi menjaga kesejahteraan masyarakat dan negara.

Bagi ABIM Selangor , pengeluaran lesen atas alasan untuk mengawal dan mengetahui jumlah wang pertaruhan adalah tertolak di sisi Islam. Sesebuah kerajaan dan pemimpin mestilah lebih kreatif dan bertanggungjawab dalam mencari jalan mengawal perjudian gelap. Kawalannya bukanlah dengan memberi lesen kerana itu hanya akan lebih memakmurkan gejala tersebut. Tetapi KAWALAN adalah dengan memperkenalkan teknik banteras, hukuman lebih keras dan tahap efisyen yang lebih kemas bagi memerangkap mereka yang terlibat.

Perlu difahami, hujjah maslahat TIDAK BOLEH digunakan sama sekali dalam hal yang JELAS BERTENTANGAN dengan teks Al-Quran dan Hadis. Tiada maslahat dan tidak termasuk di dalam Maqasid al-Shariah dalam mengharuskan perjudian untuk masyarakat.

Oleh yang demikian ABIM Selangor mendesak :

  1. Kerajaan Persekutuan menarik balik lesen yang telah dikeluarkan kepada BERJAYA GROUP serta merta.
  2. Semua mufti dan para ulamak khususnya Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Jabatan Agama Islam Negeri untuk mengeluarkan kenyataan atas kelulusan ini.
  3. Semua institusi pendidikan, Masjid dan surau membuat bantahan dan kempen penerangan bagi menimbulkan kesedaran agar muslimin dan muslimat terutama golongan belia sedar keburukan judi dan kesannya kepada masyarakat.
  4. Semua NGO Islam bersatu menyatakan pandangan dan bantahan mengenai pemberian lesen perjudian ini.
  5. Semua pihak sentiasa peka dan sedar , bahawa ada agenda buruk yang mahu melihat umat Islam semakin sesat dan jauh dari agama melalui judi, arak , seks, dadah dan semua maksiat.

MEMBINA DAN MENGGERAK GENERASI KHAYRA UMMAH

MOHD ZAWAWI BIN AHMAD MUGHNI
Yang Di Pertua
Negeri Selangor Darul Ehsan

Jumaat, Mei 07, 2010

Berita : Darul Wardah


ARKIB : 06/05/2010

CSR di pusat perlindungan



Tanggungjawab bersama... Alina Hashim (tudung coklat) dan Nik Salina (paling kirii) menyerahkan sumbangan Syarikat Amanah Raya kepada Hazlina yang disaksikan para penghuni dan kakitangan Darul Wardah, baru-baru ini.


APABILA gejala membuang bayi kian parah, maka ia menjadi satu tanggungjawab kepada kesemua institusi korporat di negara ini memainkan peranan mereka supaya gejala ini dapat dibendung dan dihentikan.

Bergantung harap kepada sesetengah pihak tentu sahaja tidak adil kerana masing-masing ada batasan dan kekangan bagi menangani apa juga permasalahan.
Akan tetapi jika semua pihak bergabung terutama antara agensi kerajaan dan kerjasama dari sektor korporat untuk sama-sama turun padang, maka apa juga gejala sosial dan maksiat akan lari lintang pukang.

Justeru kesudian Syarikat Amanah Rakyat di bawah Jabatan Care Management mereka untuk datang dan melihat sendiri Rumah Perlindungan Wanita Darul Wardah di Jalan Kebun, Kelang Selangor adalah satu contoh korporat yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tanggungjawab sosial mereka (CSR).

Rombongan yang diketuai oleh Ketua Pegawai Operasi Kumpulan, Alina Hashim dan Ketua Jabatan Care Management, Nik Salina Nik Idris, bersama dua lagi anggota dari jabatan tersebut ke pusat perlindungan yang di bawah kendalian Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Negeri Selangor mereka datang untuk mendapatkan penjelasan dan penerangan yang terperinci mengenai pusat itu.
Ini bagi membolehkan mereka menentukan sumbangan yang sesuai untuk diberikan kepada pusat yang telah ditubuhkan sejak lima tahun lalu.

Penjelasan dan taklimat diberikan oleh Pengasas dan pengetua pusat tersebut iaitu Hazlina Abdul Razak yang kemudiannya sama-sama berbincang dan bertukar-tukar pandangan bagi membentuk kerjasama terutama untuk membantu para penghuni mendapat perlindungan dan menjalani pemulihan.
Buat masa ini pusat tersebut sedang menempatkan sembilan kes wanita yang bermasalah iaitu terutama wanita yang menjadi mangsa deraan suami (1 kes), 1 kes melibatkan seorang wanita yang selamat melahirkan anak tidak sah taraf dan suka rela menjalani pemulihan dan tujuh kes yang lain melibatkan remaja-remaja [perempuan yang sedang hamil luar nikah.

Ini termasuklah satu kes yang baru-baru ini telah selamat melahirkan anak melalui pusat itu dan satu kes yang melibatkan kes hamil akibat perbuatan sumbang mahram.
"Melihatkan kes-kes yang seperti inilah, memerlukan semua pihak terutama kalangan yang berkemampuan untuk tampil membantu pusat ini memberikan perlindungan dan pemulihan terhadap para penghuni.
"Ini kerana kita percaya setiap yang terlanjur wajar diberikan peluang untuk bertaubat, belajar dan menebus kembali dari kesilapan yang akhirnya keluar dari Pusat ini menjadi manusia berjaya di dunia dan di akhirat sebagaimana orang lain," kata Hazlina.

Beliau menjangkakan akan semakin ramai gadis-gadis yang terlanjur akan meminta perlindungan di pusat-pusat perlindungan seperti ini ekoran kesedaran supaya tidak berlaku lagi kes-kes pengguguran haram dan membuang bayi.
"Namun kita sama sekali tidak bermaksud kes-kes zina dibiarkan berleluasa kerana apabila berlaku hamil luar nikah, mereka yang terlanjur itu tahu ke mana diri hendak dibawa.
"Jika itu yang menjadi tujuannya, banyak mana pun pusat perlindungan seperti ini, ia tidak akan cukup untuk menampung kes-kes perzinaan seperti ini," katanya.

Pusat perlindungan seperti ini kata Hazlina tidak semata-mata untuk menjadi tempat sementara untuk menutup aib, supaya masyarakat tidak tahu ada remaja wanita yang hamil luar nikah.
"Sekali mereka masuk ke sini, bererti mereka juga meminta diri diperbaiki setelah pelbagai kerosakan berlaku menyebabkan mereka hilang malu, hilang iman dan membiarkan diri terus hanyut dibawa arus maksiat," katanya.
Namun tidak dapat dinafikan Pusat itu memerlukan sumbangan bagi membolehkan pusat itu mampu untuk menampung lebih ramai penghuni kerana permintaan untuk memasukinya semakin bertambah.

Di majlis itu, pihak Amanah Raya Berhad menyampaikan sumbangan awal dan sebagaimana yang ditegaskan sendiri oleh Nik Salina bahawa mereka akan menyalurkan pelbagai sumbangan mengikut keperluan pusat itu.
"Kami kini telah jelas mengenai pengendalian pusat yang cukup bermakna ini dan tidak dinafikan pusat ini memerlukan perhatian dari pelbagai pihak.
"Semua ini kerana kita mestilah prihatin untuk membantu para penghuni yang kurang bernasib baik, yang wajib kita bantu dan memberikan peluang untuk meneruskan hidup normal sebagaimana orang lain," katanya.

Khamis, Mei 06, 2010

Siaran Akhbar : Kes Aminulrasyid dan PDRM



Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) merakamkan takziah dan simpati kepada keluarga Allahyarham  Aminulrasyid yang terlibat dalam tragedi yang meragut nyawanya minggu lalu. Walaupun pihak kerajaan dan polis telah memberikan jaminan bahawa siasatan yang telus akan dibuat secara menyeluruh, ABIM berpandangan ada beberapa aspek ketelusan dan ketegasan yang perlu diperkukuhkan bagi menjamin keadilan untuk semua pihak. Dalam menangani isu ini, ABIM berpendirian bahawa ada beberapa perkra penting yang perlu dipertegaskan dalam memastikan isu ini benar benar ditangani dengan telus dan kedaulatan undang-undang dijunjung sepenuhnya.
Dengan ketegasan untuk membersihkan dua nama iaitu membersihkan nama Allahyarham Aminulrasyid daripada gelaran penjenayah serta membersihkan nama serta imej Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang sedikit sebanyak tercalar kerana insiden ini, maka ABIM menggesa lapan tindakan diambil seperti berikut:-
  1. Menyokong permintaan keluarga mangsa agar kerajaan menubuhkan Suruhanjaya Diraja untuk menjamin ketelusan, membela kehormatan maruah Allahyarham serta keluarganya, di samping mengembalikan keyakinan rakyat terhadap PDRM yang menjunjung moto perkhidmatan, “Mesra, Cepat dan Betul”.
  2. Menggesa semua pihak agar menghentikan segala kenyataan yang berbentuk tuduhan,  sindiran serta spekulasi yang boleh mengeruhkan suasana serta menjatuhkan maruah Allahyarham di samping mengguris hati serta perasaan keluarga beliau.
  3. Menggesa kerajaan melantik wakil-wakil dari NGO untuk mengganggotai Suruhanjaya yang memantau siasatan polis di dalam kes ini bagi menjamin keadilan dan ketelusan yang sewajarnya bagi mengelakkan isu siasatan ini dipolitikkan.
  4. Menggesa lebih ramai saksi-saksi yang menyaksikan tragedi tersebut tampil memberikan kerjasama tanpa sebarang ancaman atau ugutan daripada mana-mana pihak demi mencapai proses keadilan.
  5. ABIM juga menyeru agar lebih banyak NGO yang berpengaruh dan badan-badan hak kemanusiaan berpartisipasi bagi menggerakakan kesedaran pendidikan hak-hak asasi untuk rakyat Malaysia sebagaimana yang diperuntukkan di bawah Perlembagaan Persekutuan di kalangan masyarakat.
  6. Menggesa Kerajaan agar lebih tegas dalam usaha memperkasa ketelusan dan kepimpinan PDRM dengan usaha untuk membaikpulih imej wibawa dan nama baik PDRM di mata masyarakat.
  7. ABIM juga menegaskan agar ibu-bapa khususnya agar lebih bertanggungjawab dan secara serius memantau aktiviti anak masing-masing bagi mengelakkan kejadian lain yang tidak diingini.
  8. ABIM juga akur dengan beban yang dipikul oleh pihak PDRM  untuk menjaga keselamatan negara. Justeru, PDRM perlu mempertingkatkan tahap professionalisme dalam menjalankan tugas untuk mengelakkan sebarang kejadian yang tidak diingini daripada berulang kembali di masa akan datang.


FADHLINA SIDDIQ
Naib Presiden Hal Ehwal Wanita ABIM (HELWA)

Rabu, Mei 05, 2010

ORANG IKHLAS ITU TERTINDAS?


ORANG IKHLAS ITU TERTINDAS?
Jika kita memberi kebaikan kepada seseorang, kebaikan itu akan dibalas walaupun yang membalasnya bukan orang yang kita berikan kebaikan itu. Hakikat ini mengingatkan saya kepada satu perbualan yang berlaku sewaktu saya mengendalikan program latihan beberapa tahun lalu di sebuah organisasi. 

“Saya tidak mempunyai apa-apa harapan lagi pada organisasi ini,” kata seorang kakak berterus-terang.
“Mengapa?” balas saya.
“Organisasi ini dipenuhi oleh kaki bodek dan kaki ampu. Saya terseksa bekerja secara ikhlas di sini. Tidak pernah dihargai, tidak ada ganjaran yang wajar.. Saya bukannya orang yang bermuka-muka. Tak pandai saya nak ampu-ampu orang atas, Fokus saya kepada kerja sahaja.” 

Kakak itu sebenarnya adalah peserta program yang paling senior. Telah berpuluh tahun bekerja dalam organisasi tersebut. Itu adalah kali terakhir dia mengikuti program latihan.. Enam bulan lagi dia akan bersara. Kesempatan yang diberikan kepadanya dalam sesi memperkenalkan diri itu telah digunakannya sepenuhnya untuk meluahkan rasa kecewa dan marahnya sepanjang berkhidmat di situ. Sungguh, dia kecewa sekali. Siapa tidak marah, jika bekerja secara ikhlas dan gigih tetapi tidak pernah dinaikkan pangkat atau mendapat kenaikan gaji? 

Sewaktu rehat, sambil minum-minum dan berbual santai saya bertanya kepadanya, “kakak punya berapa orang anak?” Sengaja saya bertanya soal-soal “di luar kotak” agar ketegangan dalam sesi sebelumnya dapat diredakan.
“Oh ramai encik…”
“Bagaimana dengan anak-anak kakak?” 

Wah, saya lihat dia begitu ceria apabila mula menceritakan tentang anak-anaknya. Boleh dikatakan semua anak-anaknya berjaya dalam profesion masing-masing. Ada yang menjadi doktor, jurutera, pensyarah dan sebagainya. Malah seorang anaknya telah menjadi hafiz.
“Kakak, boleh saya bertanya?”
“Tanyalah encik…” ujar kakak itu sambil tersenyum. Mendung di wajahnya sudah berlalu. Dia begitu teruja bila bercerita tentang anak-anaknya. Memang, semua anak-anaknya menjadi. 

“Jika kakak diberi pilihan, antara anak-anak yang “menjadi” dengan naik gaji, mana yang kakak pilih?”
Belum sempat dia menjawab, saya bertanya lagi, “antara kakak naik pangkat dengan anak-anak berjaya dalam karier mereka, mana yang kakak pilih?” 

Dengan cepat kakak itu menjawab, “hati ibu encik… tentulah saya pilih anak-anak saya menjadi walaupun tidak naik gaji atau dapat pangkat. Anak-anak adalah harta kita yang paling berharga!” 
Saya tersenyum. Hati ibu, begitulah semestinya.
“Kakak, sebenarnya keikhlasan dan kegigihan kakak bekerja dalam organisasi ini telah mendapat ganjaran…” kata saya perlahan. Hampir berbisik.
“Maksud encik?”
“Allah telah membalas dengan ganjaran yang lebih baik dan lebih kakak lebih sukai. Bila kakak ikhlas bekerja dalam organisasi ini, Allah berikan kepada kakak anak-anak yang menjadi.”
“Tidak pernah saya terfikir begitu encik…” 

“Allah Maha Berkuasa. Ada kalanya takdir dan perbuatan-Nya terlalu misteri dan rahsia untuk dijangkau oleh pemikiran kita. Tetapi yakinlah what you give, you get back. Itu hukum sunatullah dalam hubungan sesama manusia. Kebaikan yang kita buat akan kembali kepada kita. Yakinlah.”
“Walaupun bukan daripada seseorang atau sesuatu pihak yang kita berikan kebaikan itu?”
“Maksud kakak?” 

“Macam ni, saya buat kebaikan kepada organisasi tempat saya bekerja, tapi Allah berikan kebaikan kepada keluarga. Pembalasan Allah bukan di tempat saya bekerja, sebaliknya diberikan dalam keluarga saya. Begitukah encik?”
“Itulah yang saya katakan tadi, takdir Allah kekadang terlalu misteri. Tetapi ketetapannya mutlak dan muktamad, siapa yang memberi kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Dalam istilah biasa itu dipanggil golden rule!” 


Kakak itu termenung. Mungkin memikirkan pertalian dan kaitan antara apa yang berlaku dalam organisasi dengan familinya. Metafora atau analoginya begini. Katalah kita sedang memandu di satu jalan yang mempunyai dua atau tiga lorong. Penuh sesak. Tiba-tiba sebuah kereta yang tersalah lorong di sebelah memberi isyarat untuk masuk ke lorong kita. Kerana simpati melihat dia terkial-kial memberi isyarat, kita pun beralah, lalu memberi laluan untuk kereta itu masuk di hadapan kita…” 

Saya berhenti seketika mengambil nafas sambil mencari reaksi. Saya lihat kakak itu mendengar penuh minat. Dia meneliti metafora yang saya sampaikan dengan begitu teliti.
“Kemudian kita terus memandu ke hadapan. Mungkin sejam kemudian atau setelah berpuluh-puluh kilometer, tiba-tiba kita pula yang tersalah lorong. Kita pula yang memberi lampu isyarat untuk masuk ke lorong sebelah. Soalnya logikkah kalau kita mengharapkan kereta yang kita bantu sebelumnya memberi laluan untuk kita?” 

Kakak itu tersenyum dan berkata, “tak logik encik. Kereta yang kita bantu tadi entah ke mana perginya.”
“Tapi ada tak kereta lain yang simpati dan memberi laluan untuk kita?’
“Pasti ada! Insya-Allah.”
“Ya, begitulah. Padahal kereta itu tidak pernah sekali pun kita tolong. Tetapi Allahlah yang menggerakkan hati pemandunya untuk memberi laluan kepada kita.. Orang yang kita beri kebaikan, tidak ada di situ untuk membalas kebaikan kita… Tetapi Allah menggerakkan hati orang lain, yang tidak pernah merasa kebaikan kita untuk membalas kebaikan kita tadi.” 
“Subhanallah!”
“Begitu dalam litar di jalan raya dan begitu jualah litar dalam kehidupan manusia. Kita buat baik kepada A, tetapi kerap kali bukan A yang membalas kebaikan kita tetapi B atau C atau D atau lain-lainnya yang membalasnya. Inilah hakikat yang berlaku dalam kehidupan ini.”
“Kita tidak boleh kecewa bila keikhlasan kita dipersiakan?” tanya kakak itu lagi. Lebih kepada satu respons minta diiyakan. 
“Kakak, ikhlas sebenar tidak pinta dibalas. Tetapi Allah Maha Kaya dan Maha Pengasih, siapa yang ikhlas akan diberi ganjaran walaupun mereka tidak memintanya kerana setiap kebaikan itu akan dikembalikan kepada orang yang melakukannya. Ia umpama bola yang dibaling ke dinding, akan melantun semula kepada pembalingnya!”
“Selalunya saya dengar, orang ikhlas akan dibalas di akhirat.”
“Itulah balasan yang lebih baik dan kekal. Tetapi saya katakan tadi, Allah Maha kaya, Allah mahu dan mampu membalas keikhlasan hamba-Nya di dunia lagi.” 

“Maksud encik?”
“Orang yang ikhlas akan diberi ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Anak-anak yang soleh dan solehah. Isteri yang taat atau suami yang setia. Dan paling penting… hati yang sejahtera. Inilah kekayaan dan kelebihan yang lebih utama daripada pangkat, gaji dan jawatan.”
“Jadi orang ikhlas akan terus ditindas, tidak dapat kenaikan pangkat atau gaji? Bukan apa, saya terfikir kenapa nasib kaki ampu dan kaki bodek lebih baik dalam organisasi. Mereka dapat naik pangkat!” 
Giliran saya pula tersenyum.
“Tidak ada kebaikan yang akan kita dapat melalui jalan yang salah. Percayalah, kalau benar mereka kaki ampu dan bodek sahaja… pangkat yang mereka dapat akan menyebabkan mereka melarat. Gaji naik, tetapi ketenangan hati menurun. Ingat apa yang saya kata tadi, what you give you get back… Golden rule itu bukan untuk kebaikan sahaja, tetapi untuk kejahatan juga. Kalau kita berikan kejahatan, kejahatan itu akan kembali semula kepada kita. Kaki ampu, mungkin akan dapat anak yang pandai bermuka-muka. Kaki bodek mungkin dibalas dengan isteri yang berpura-pura!” terang saya panjang lebar. 


“Jadi apa yang harus saya lakukan dengan baki masa perkhidmatan yang tinggal tidak beberapa bulan lagi ni?”
“Bekerjalah dengan gigih. Walaupun mungkin bos tidak melihatnya, tetapi Allah Maha Melihat. Bekerja itu satu ibadah. God is our “ceo”, kata orang sekarang. Insya-Allah, satu hari nanti manusia juga akan diperlihatkan oleh Allah tentang keikhlasan manusia yang lain. Jangan berhenti memberi kebaikan hanya kerana tidak dapat penghargaan…”
“Maksud encik?” 
“Jangan mengharap terima kasih daripada manusia atas kebaikan yang kita buat kepadanya.”
“Kenapa?”
“Kita akan sakit jiwa!”
“Kenapa?”
“Kerana umumnya manusia tidak pandai berterima kasih. Lihatlah, kalau kepada Allah yang Maha Memberi pun manusia tidak pandai bersyukur dan berterima kasih, apalagi kepada manusia yang pemberiannya terbatas dan berkala. Sedikit sekali daripada manusia yang bersyukur,” balas saya mengulangi apa yang maktub dalam Al Quran. 


“Tetapi Allah tidak berhenti memberi… “ kata kakak itu perlahan.
“Walaupun manusia tidak berterima kasih kepada-Nya. Sekalipun kepada yang derhaka dan kafir, tetapi Allah terus memberi… Justeru siapa kita yang tergamak berhenti memberi hanya kerana tidak mendapat penghargaan dan ucapan terima kasih?”
“Ah, kita terlalu ego…” 


Dan itulah kesimpulan perbualan yang saya kira sangat bermakna dan besar impaknya dalam hidup saya. Saya terasa “diperingatkan” semasa memberi peringatan kerana pada hakikatnya saya juga tidak terlepas daripada lintasan hati oleh satu pertanyaan… orang ikhlas tertindas? 

Fikrah:
1) Nikmat memberi adalah kepada yang mahu merasa kemanisan iman. Asalkan kita punya 'pandangan sarwa Islam' yang cukup besar melebihi jiwa kita adanya.
2) Punyai jiwa yang besar memerlukan keikhlasan dalam amalan, yang redha dan sentiasa bersangka baik dengan Tuhan yang Maha Kaya, dan Maha mengetahui.